2019 Almost Done
- ristadarisman
- Dec 1, 2019
- 3 min read

Tidak terasa sudah sampai dipenghujung tahun 2019. Jadi apa saja Goals yang sudah dicapai?
Mungkin dari sekian banyak list yang selalu bertambah setiap tahunnya, masih banyak juga list yang belum tercapai.
Di tahun ini, memang tidak menargetkan banyak hal. Asal kerja yang bener, fokus sama keluarga, disiplin untuk menabung dan move on!
Alhamdulillah dua list diawal, seiring berjalannya waktu dapat menyesuaikan walau ada aja ganjelan yang terkadang bikin murka. Tapi masih bisa teratasi dengan mengobrol. Yap, ngobrol dengan orang sekitar bahkan ngobrol dengan diri sendiri.
List ketiga, disiplin untuk menabung. Masih 75% dalam mengerjakan list ini. Karena masih suka bolong buat nabung wajib setiap bulan, jarang banget buat nambahin tabungan, dan yang paling sedih masih boros untuk keperluan yang tidak penting. :')
List terakhir, move on. Memang sejak pertengahan tahun 2018 baru kali pertama merasakan patah hati, sulit sekali untuk bisa menerima keadaan. Selalu ada aja godaan buat tetap stay. Awal tahun 2019 mencoba untuk menerima keadaan walau dengan kejelasan yang belum pasti. Masih ada aja godaannya. Menahan diri malah jadi makin sakit, sakit hati dan sakit kepala. Pertengahan tahun, akhir nya mencoba untuk menyampaikan kembali apa yang dirasa, mulai menerima apapun keadaannya. Walau, sempat terasa sesak tapi dapat menerima. Ternyata setelah disampaikan kembali semua rasa, sesak dan kejelasan dapat tersampaikan.
Jadi kalo ada masalah ya diobrolin dari pada berlarut-larut.
Menuju penghujung tahun ini juga banyak banget dapat pelajaran dari lingkungan sekitar. Dari orang tua, saudara, keluarga, teman, dan pasti sosial media.
Dengan adanya mereka, membuat lebih banyak berpikir. Mikir aja sendiri, tanpa dicurahkan. Eh tapi malah jadi bikin stres sendiri. Salah sih ini, padahal tau kuncinya itu diobrolin, tukar pikiran, diskusi biar pusing nya dibagi-bagi sama orang lain (yang bisa dipercaya) malah dipendam sendiri kan jadi mumet.
Akhirnya beberapa minggu lalu, ketemu lagi sama teman. Sebelumnya memang kami selalu berbagi cerita, tapi alasan dia cerita agar dapat mencurahkan semua yang dirasakannya. Walau tidak mendapatkan solusi yang penting beban nya tercurahkan.
Saya tersadarkan, ternyata apa yang saya lakukan selama ini tidak baik. Menahan semua nya sendiri, berpikir sendiri tanpa mencari teman diskusi. Akhirnya membuat berburuk sangka kepada diri sendiri dan hal sekitar.
Padahal sebelumnya pun, sudah pernah diingatkan sama seseorang untuk cerita jika ada masalah. Jika tidak dengan manusia, ya cerita kepada Tuhan. Namun luput, mungkin karna semua terhalangi dengan pikiran yang tidak sehat.
Intinya sih dipenghujung tahun ini, saya mencoba untuk mengekspresikan semua yang saya rasa. Menyampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikiran kepada teman atau bahkan dengan tulisan seperti ini. Ya, saya harus lebih rajin menulis dan membaca. Karna semakin hari, saya merasa semakin bodoh.
Satu lagi, dan mungkin akan menjadi list yang wajib dilakukan mulai hari ini, besok, tahun depan dan seterusnya adalah untuk mengurangi rasa malas. Sudah cukup tahun ini mengikuti trend rebahan dan tidak menghasilkan apa-apa. Wkwk
Saya mencoba untuk tidak malas menyapa atau memulai obrolan dengan orang sekitar, melakukan hal-hal yang hanya ada di dalam pikiran namun tidak kunjung dilaksanakan.
Karena kata Abi Quraish Sihab, rezeky tidak hanya berupa uang. Namun waktu, sehat, keluarga, teman dan jodoh adalah rezeky. Rezeky harus dicari, diusahakan. Untuk mendapatkan semua harapan dan cita-cita harus diusahan dan tidak boleh males.
Manfaatkan sisa waktu di akhir tahun 2019, semoga semua yang belum terlaksana dapat dilakukan seiring berjalannya waktu.
Semoga semua harapan, tujuan, cita, dan nazar di tahun 2020 dapat dimudahkan, dilancarkan, dilapangkan segala urusannya.
Postingan ini ditulis, ketika Rista sedang libur bekerja. Setelah mengobrol dengan beberapa orang, dan semakin tersadarkan pentingnya mencurahkan apa yang sedang dirasa. Semoga nanti bisa update lagi, cerita yang belum diceritakan.
Salam,
Ayok ngobrol!
Comments